Senin, 25 Juni 2012

perubahan sistem reproduksi ibu hamil




Selama kehamilan ibu akan mengalami perubahan anatomifisiologis pada sistem organ tubuhnya. Oleh karena itu, perlu disampaikan pada saat bidan memberikan pendidikan kesehatan sewaktu ibu melakukan kunjungan kehamilan. Pengenalan perubahan anatomi fisiologis tubuh selamakehamilan dapat mengadaptasikan ibu terhadap perubahantersebut. Sistem reproduksi ibu salah satu sistem yang memegang peranan penting dalam kehamilan.
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis sistem reproduksimeliputi perubahan pada:
1.   Vagina dan vulva
2.   Servik
3.   Uterus
4.   Ovarium

Vagina dan Vulva
Hormon estrogen mempengaruhi sistem reproduksi sehingga terjadi peningkatan vaskularisasi dan hiperemia pada vagina dan vulva. Peningkatan vaskularisasi menyebabkan warna kebiruan pada vagina yang disebut dengan tanda Chadwick. Perubahan pada dinding vagina meliputi peningkatan ketebalan mukosa, pelunakan jaringan penyambung, dan hipertrofi otot polos. Akibat peregangan otot polos menyebabkan vagina menjadi lebih lunakPerubahan yang lain adalah peningkatan sekret vagina dan mukosa vagina memetabolisme glikogen. Metabolisme ini terjadi akibat pengaruh hormon estrogen. Peningkatan laktobasilus menyebabkan metabolismemeningkat. Hasil metabolisme (glikogen) menyebabkan pH menjadi lebih asam (5,2 – 6). Keasaman vagina berguna untuk mengontrol pertumbuhan bakteri patogen.
Servik
Perubahan servik merupakan akibat pengaruh hormon estrogen sehingga menyebabkan massa dan  kandungan air meningkat. Peningkatan vaskularisasi dan edema, hiperplasia dan hipertrofi kelenjar servik menyebabkan servik menjadi lunak (tanda Goodell) dan servik berwarna kebiruantanda Chadwick. Akibat pelunakan isthmus maka terjadi antefleksi uterus berlebihan pada  3 bulan pertama kehamilan.
Uterus
Pertumbuhan uterus dimulai setelah implantasi dengan proses hiperplasia dan hipertrofi sel. Hal ini terjadi akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron. Penyebab pembesaran uterusantara lain:
1.      Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah;
2.      Hiperplasia dan hipertrofi, dan
3.      Perkembangan desidua

Uterus bertambah berat sekitar 70 – 1100 gram selama kehamilan. Ukuran uterus mencapai umurkehamilan aterm adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas > 4000 cc. Perubahan bentuk dan posisiuterus antara lain: bulan pertama  uterus berbentuk seperti alpukat, 4 bulan berbentuk bulat, akhir kehamilan berbentuk bujur telur. Rahim yang tidak hamilrahim normal sebesar telur ayam, pada umur 2 bulan kehamilan sebesar telur bebek dan umur 3 ulan kehamilan sebesar telur angsa.Selama kehamilan, dinding-dinding otot rahim menjadi kuat dan lastis. Fundus pada servikmudah fleksi disebut  tanda Mc Donald. Korpus uteri dan servik melunak dan membesar pasca umur kehailan minggu ke 8 yang disebut tanda Hegar. Sedangkan posisi rahim pada awalkehamilan adalah antefleksi atau retrofleksi, pada umur kehamilan 4 bulan kehamilan rahimberada dalam rongga pelvis dan setelahnya memasuki rongga perut.
Umur Kehamilan
12 minggu
3 jari di atas simpisis
20 minggu
3 jari di bawah pusat
24 minggu
Setinggi pusat
28 minggu
3 jari di atas pusat
32 minggu
Pertengahan pusat dengan prosessus xifoideus
36 minggu
Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu
2 jari di bawah prosessus xifoideus
Ovarium
Selama kehamilan ovulasi berhenti. Pada awal kehamilan masih terdapat korpus luteumgraviditatum dengan diameter sebesar 3 cm. Pasca plasenta terbentuk, korpus luteum gravidatum mengecil dan korpus luteum mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron.
Referensi
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya. Hlm: 55-57
Mochtar, R. 1998. Sinopsis ObstetriObstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm: 35-36
Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
Walsh, Winda. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC. Hlm: 79-82
Image, telegraph.co.uk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar